MAKALAH
Analisis Desain Berorientasi Objek
dan Terstruktur
(OOAD & SSAD)
Disusun oleh :
Annas Hendi Astomo (145410187)
Daniel Christian Novianto (145410023)
Siti Mutiah (145410103)
Sulastri (155410031)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER
AKAKOM YOGYAKARTA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah berjudul Analisis Desain Berorientasi Objek dan
Terstruktur (OOAD & SSAD) dengan tepat waktu.
Kami berterimakasih kepada Vebi Nova
Lenti selaku dosen pembimbing mata kuliah Analisis Desain Berorientasi Objek
yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan kami.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dalam proses penyusunan makalah
inilah penulis berupaya untuk mengumpulkan buku-buku referensi dan berbagai
tulisan di media massa yang bermutu dan benar benar dapat dipertanggung
jawabkan kualitasya.
Kepada semua pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu demi kesempurnaan makalah ini
kami mengucapkan rasa terima kasih. Tak ada gading yang tak retak, demikian
pula dalam pembuatan makalah ini tentu saja banyak kekurangan, oleh sebab itu
kritik dan saran sangat diharapkan untuk pembuatan makalah yang lebih baik di
kemudian hari.
Yogyakarta, Maret 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sudah diketahui bersama bahwa
perkembangan teknologi saat ini sangatlah cepat. Manusia moderen saat ini
dituntut untuk dapat bekerja dengan cepat, misalkan saja dulu pengisian
formulir pendaftaran suatu kegiatan masih menggunakan tulisan tangan atau manual
namun saat ini proses pengumpulan data dituntut untuk cepat, benar dan realtime. Sehingga tidak heran jika
sistem-sistem informasi saat ini bermunculan. Sistem Informasi ini akan
memudahkan user dalam proses
administrasi maupun pelaporan. Dalam pembuatan sistem informasi ini tidak
serta-merta programmer dapat
menyelesaikannya, tentu saja terdapat proses-proses yang dilalui untuk membuat
sistem tersebut mulai dari perencanaan, analisis, desain, pengembangan, testing, implementasi, pengopersian dan
pemeliharaan. Pada makalah ini akan dibahas dua bagian proses pembuatan sistem
informasi yaitu analisis dan desain. Analisis merupakan kegiatan menganalisa
workflow sistem informasi yang sedang berjalan dan mengindentifikasi apakah
workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu. Desain adalah langkah yang
sangat penting dalam pembuatan sistem informasi karena langkah ini menentukan
pondasi sistem informasi. Kesalahan dalam desain dapat menimbulkan hambatan
bahkan kegagalan proyek. Mengingat pentingnya analisis dan desain dalam
pembuatan sistem informasi maka perlu diketahui lebih lanjut mengenai Analisis
dan Desain Berorientasi Objek (OOAD) dan Analisis dan Desain Terstruktur
(SSAD).
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan konsep dari
OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dan SSAD (Structured System Analis
Design)?
2. Apakah kelebihan OOAD dan SSAD?
3. Apakah kekurangan OOAD dan SSAD?
4. Apa sajakah isu-isu terkini mengenai
OOAD dan SSAD?
C.
Tujuan
1. Mengetahui pengertian OOAD dan SSAD.
2. Mengetahui kelebihan OOAD dan SSAD.
3. Mengetahui kekurangan OOAD dan SSAD.
4. Mengetahui isu-isu terkini mengenai
OOAD dan SSAD.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Konsep
I. Analisis dan Desain Berorientasi
Objek (Object Oriented Analysis and Design(OOAD)) adalah suatu pendekatan
rekayasa perangkat lunak dari sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok objek
yang saling berinteraksi, dan setiap objek itu mewakili beberapa entitas. Yang
ditandai dengan adanya sebuah kelas, elemen data dan perilaku dari objek
tersebut.
Konsep OOAD mencakup analisis dan
desain sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaitu analisis berorientasi objek
(OOA) dan desain berorientasi objek (OOD). OOA
adalah metode yang memeriksa syarat yang harus dipenuhi sebuah sistem dari
sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup
perusahaan. Sedangkan OOD adalah
metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi
objek-objek sistem atau subsistem.
1. Karakteristik Object
Ada 2 karakteristik dari objek :
a. Objek/Object
● Objek adalah benda secara fisik dan
konseptual yang ada di sekitar kita. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat yang
disebut state.
● Objek dapat kongkrit, seperti halnya
arsip dalam sistem, atau konseptual seperti kebijakan penjadwalan dalam
multiprocessing pada sistem operasi.
● Dua objek dapat berbeda walaupun
bila semua nilai atributnya identik.
Gambar 1. Macam-macam Objek
a. Kelas/Class
Kelas merupakan gambaran sekumpulan
Objek yang terbagi dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang
sama.
● Suatu kegiatan mengumpulkan data
(atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam
satu grup.
● Kelas Objek merupakan wadah bagi
Objek. Dapat digunakan untuk menciptakan Objek.
● Objek mewakili fakta/keterangan dari
sebuah kelas.
Gambar
2. Kelas dan Objek
Istilah-istilah Objek
● Atribut: Data item yang menegaskan
Objek.
● Operasi: Fungsi di dalam kelas yang
dikombinasikan ke bentuk tingkah laku kelas.
● Metode: Pelaksanaan prosedur (badan
dari kode yang mengeksekusi respon terhadap permintaan objek lain di dalam
sistem).
1. Karakteristik Metodologi
Berorientasi Object
Metodologi pengembangan sistem
berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama :
a.
Encapsulation (Pengkapsulan)
● Encapsulation
merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang
diproses.
● Data
dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga
prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
● Data
terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam
objek itu sendiri.
b.
Inheritance (Pewarisan)
● Inheritance
adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut
dan metode dari induknya langsung.
●
Atribut
dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian
seterusnya.
● Inheritance
mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas
yang mempunyai hubungan secara hirarki.
● Suatu
kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik menjadi
subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki
oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya.
●
Kelas
Objek dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya.
●
Inheritance
menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
c.
Polymorphism (Polimorfisme)
● Polimorfisme
yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan
perilaku berbeda.
●
Polimorfisme
mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas
yang berbeda.
●
Kemampuan
objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon
message yang sama.
● Seleksi
dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan
Objek.
I. Analisis dan Desain Terstruktur
(Structured System Analysis and Design (SSAD))
Metodologi yang umumnya digunakan
dalam pembangunan sistem berbasis komputer dalam dunia bisnis dan industri saat
ini adalah metode analisis dan design terstruktur (Structured Analisys and
Design / SSAD). Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil
turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode
terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia
nyata.
Melalui SSAD, permasalahan yang
komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk
dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang
baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
Elemen Perancangan Terstruktur
1. Modul
merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari
: input(masukan), output(keluaran), fungsi, mekanisme dan data internal. Contoh
: Foxpro / Pascal (Procedure, function), COBOL (Program, section,paragraph),
FORTRAN (subroutine).
2. Bagan
terstruktur (Structured Chart) : Menggambarkan partisi sistem ke dalam :
modul-modul, organisasi, dan komunikasi. Keuntungannya ; Menggunakan gambar,
Dapat dipartisi, Fleksibel, Input sangat berguna pada implementasi, Membantu
pemeliharaan (maintenance) dan modifikasi.
3. Strategi
Perancangan : Mentransformasikan hasil analisis (DFD) menjadi Bagan
Terstruktur, untuk diimplementasi. DFD memperlihatkan aliran data dan informasi
dari sistem. Jika dalam suatu DFD aliran datanya ditentukan oleh suatu data
item, misalnya ‘T’ yang mempunyai nilai/ karakteristik tertentu, kemudian nilai
ini akan mempengaruhi atau menentukan arah aliran data (men-trigger arah), maka
titik proses dimana terjadi percabangan arah aliran data tsb disebut titik
pusat transaksi
4. Optimasi
dari perancangan (Design Heuristic). Metodologi Perancangan Terstruktur
1. Metodologi
pemecahan fungsional : Metodologi ini menekankan pada pemecahan sistem ke dalam
subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami,
dirancang, dan diterapkan.
2. Metodologi
berorientasi data : Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan
diproses.
3. Prescriptive
methodologies : Metodologi ini merupakan metodologi yang dikembangkan oleh
sistem house dan pabrik-pabrik perangkat lunak dan tersedia secara komersial
dalam paket-paket program.
A.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
-
OOAD
1. Dibandingkan dengan metode SSAD,
OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system.
2. Dibandingkan dengan SSAD, waktu
pengembangan, level organisasi, ketangguhan dan penggunaan kembali (re-use)
kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD.
3. Tidak ada pemisahan antara fase
desain dan analisi, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer
dari awal hingga akhir pembangunan system.
4. Analis dan programmer tidak dibatasi
dengan batasan implementasi system.
5. Relasi obyek dengan entitas (thing)
umumnya dapat di-mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan
keterkaitan dalam system. Hal ini memudahkan dalam memahami desain.
6. Memungkinkan adanya perubahan dan
kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebenaran software yang membantu untuk
mengurangi resiko pada pembangunan system yang kompleks.
7. Encapsulasi data dan method,
memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan
proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
8. OOAD memungkinkan adanya
standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko
pelaksanaan proyek.
9. Dekomposisi obyek, memungkinkan
seorang analis untuk memecah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan
bagian-bagian yang di-manage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan
bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat,
sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. System yang dihasilkan
sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
-
SSAD
1. Milestone diperlihatkan dengan jelas
yang memudahkan dalam manajemen proyek
2. SSAD merupakan pendekatan visul, ini
membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer
3. Penggunaan analisis grafis dan tool
seperti DFD menjadikan SSAD bagus untuk digunakan
4. SSAD merupakan metode yang diketahui
secara umum pada berbagai industri
5. SSAD sudah diterapkan begitu lama
sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan
6. SSAD memungkinkan untuk melakukan
validasi antara berbagai kebutuhan
7. SSAD relative simple dan mudah
dimengerti
Kekurangan
-
OOAD
1. Pada awal desain OOAD, system
mungkin akan sangat simple.
2. Pada OOAD lebih focus pada coding
dibandingkan dengan SSAD.
3. Pada OOAD tidak menekankan pada
kinerja team seperti pada SSAD.
4. Pada OOAD tidak mudah untuk
mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan system.
5. Seringkali pemrograman berorientasi
obyek digunakan untuk melakukan analisis terhadap fungsional site, sementara
metode OOAD tidak berbasis pada fungsional system.
6. OOAD merupakan jenis manajemen
proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode
terstruktur. Konsekuensinya adalah team developer butuh waktu yang lebih lama
untuk berpindah ke OOAD karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang
lama.
7. Metodologi pengembangan system denga
OOAD menggunakan konsep re-use. Re-use merupakan salah satu keuntungan utama
yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang
emplisit terhadap re-use, akan sangat sulit untuk menerapkan konsep ini pada
skala besar.
-
SSAD
1. SSAD berorientasi utama pada proses,
sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional
2. Sedikit sekali manajemen langsung
terkait dengan SSAD
3. Prinsip dasar SSAD merupakan
pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada
setiap proses
4. Interaksi antara analisis atau pengguna tidak
komprehensif, karena system telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak
adaptif terhadap perubahan
5. Selain dengan menggunakan desain
logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan
pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untik melakukan evaluasi.
6. Pada SAAd sulit sekali untuk
memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan memulai membuat system
7. SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan
pengguna
8. SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan
terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang
didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi
pada obyek.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- OOAD adalah suatu pendekatan dari sebuah sistem yang berorientasi pada objek, semua paradigma atau fungsi dibungkus dalam objek.
- SSAD merupakan pendekatan sistem yang semua objeknya dapat berinteraksi dengan objek lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Mahrizal Ayah Anam, 7 Langkah Membangun Sistem Informasi, http://www.kompasiana.com/mahrizal/7-langkah-membangun-sistem-informasi_55101304a33311ca39ba7eb0 , 23Maret 2016 13:20
- Fatkhur Rohman, Kelebihan Kekurangan Model Terstruktur dan Model Berorientasi Obyek, http://ruhtaf12.blogspot.co.id/2012/01/kelebihan-kekurangan-model-terstruktur.html , 22 Maret 2016 10:00
- Tubagus Putra Kencana, Pengenalan OOAD (Object Oriented Analysis and Design), http://www.tubaguskencana.com/2014/03/pengenalan-ooad-object-oriented.html, 23 Maret 2016 13:43
- http://catatankuliahh.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar